Istilah toxic relationship merujuk pada sebuah hubungan yang ditandai dengan perilaku-perilaku ‘beracun’ yang merusak fisik maupun emosional diri sendiri maupun pasangan. Jika dalam hubungan yang sehat didominasi oleh kasih sayang, rasa saling menghormati, dan penerimaan, maka toxic relationship adalah kebalikannya.
Ciri-ciri toxic relationship
Hubungan tidak sehat ini bukan hanya ditandai dengan tindak kekerasan fisik saja, melainkan kekerasan emosional pada pasangan. Ada beberapa ciri toxic relationship, yakni:
1. Kurangnya dukungan dari pasangan. Sehingga pencapaian apapun yang dicapai oleh salah satu orang yang terlibat dianggap sebagai ‘kompetisi’
2. Komunikasi yang beracun, termasuk perkataan kasar, kritik, sarkasme, hingga adu mulut
3. Perasaan cemburu yang berlebihan Adanya kecenderungan ingin memegang kendali atas hubungan dan kehidupan pasangan
4. Perasaan benci, stres, dan frustasi Ketidakjujuran yang terus menerus dilakukan
5. Tidak adanya rasa hormat pada pasangan, seperti sengaja melupakan hal-hal penting yang berkaitan dengan hubungan
6. Perilaku keuangan yang negatif, seperti melakukan pengeluaran dalam jumlah besar tanpa berdiskusi dengan pasangan
7. Salah satu pihak selalu mengikuti kemauan pasangannya sehingga melupakan kesehatan dan kebutuhan diri sendiri
8. Mati-matian menjaga hubungan agar terhindar dari konflik, karena jika terjadi dapat menyebabkan masalah ekstrem.